Polrestabes Surabaya akan menjemput paksa Ahmad Kurniawan (AK), kiper Arema Malang. Tindakan ini akan dilakukan jika AK tidak menunjukkan ihtikad baik terkait dugaan kasus narkoba (sabu-sabu) yang dilakukan kakak kandung kiper Kurnia Mega.
‘’Kalau tidak koordinatif ya kita jemput paksalah. Karena dua kali kita datangi ke rumah, kos dan asrama Arema dia tidak ada. Keburu pergi ke Jakarta dan Bandung,’’ tandas Kompol Arbaridi Jumhur, Wakasatreskoba Polrestabes Surabaya , Rabu sore.
Seperti diberitakan diharian ini sebelumnya, Polrestabes Surabaya terus mengembangkan kasus pemakaian narkoba jenis sabu-sabu yang melibatkan Cukup Ageng Sariyadi, adik pemain Persebaya. Hasilnya, dari BBM (Black Berry Messenger) yang masuk ke Cukup diketahui kalau AK juga memesan barang haram itu.
Dikatakan Jumhur, Jumat malam (09/03), Tim Polrestabes Surabaya telah meluncur ke Malang untuk menanyai AK. Bekerjasama dengan Polresta Malang, tim berusaha menemukan AK dengan mendatangi semua tempat tinggalnya.
Tetapi, lanjut dia, tiga titik yang dikunjungi tidak ditemukan AK. Seketika itu juga, tim Polrestabes Surabaya berusaha menelpon AK. Sayangnya, AK tidak mau menjawab panggilan di telpon selulernya. ‘’Karena tidak ada, maka tim pulang dan menunggu AK datang,’’ paparnya.
Semula tim Polrestabes hendak mengirimkan perwakilan untuk menjemput AK ke Bandung. Karena, AK bersama tim Arema diketahui akan bermain dengan Persib Bandung. Tetapi, dengan pertimbangan tidak ingin menganggu konsentrasi AK, maka rencana ini dibatalkan.
‘’Kita masih menghormati dia (AK) untuk konsentrasi dengan timnya. Kalau kita jemput sekarang (kemarin) tentu membuat timnya secara psikologis terganggu,’’ ujar perwira yang memiliki hobby memotret ini.
Ditambahkan dia, Polrestabes Surabaya minta agar AK mau diajak kerjsama untuk membantu mengungkap kasus narkoba yang kini melanda pemain sepakbola. Jika memang tidak terbukti dan tidak bersalah maka tidak ada alasan untuk menghindari petugas.
‘’Teman-teman di Polres Malang sudah kita ajak koordinasi menjemput AK. Meski tidak ada barang bukti, paling tidak kejelasan status AK biar menjadi terang,’’ katanya.
Sementara itu dihubungi terpisah, Suanivip ra Indrata manager Arema Indonesia menyebutkan, kalau AK memang tengah mengikuti rombongan laga tanding di Jakarta dan Bandung. ‘’Ada. Sekarang masih sama rombongan. Dan saya yakin dia (AK) juga sudah tahu persoalan yang tenga dihadapi,’’ ucap Indra.
Menurut Indra, kasus yang kini disangkakan ke AK kemungkinan karena factor iri. Artinya, mencuatnya nama AK bukan tidak mungkin karena ada fihak-fihak yang tidak senang AK berkiprah bersama Arema ISL. ‘’Semoga saja persoalan ini segera selesai,’’ pungkasnya. (has)