LA Nyalla Matalitti kembali lantang bersuara saat debat visi-misi calon Exco PSSI. Bukan mengumbar visi-misi, ia malah menyebut keras PSSI adalah penipu.
Kamis (15/3) adalah hari terakhir debat visi-misi calon Exco PSSI 2012-2016 yang akan bertarung pada Kongres Luar Biasa (KLB) 17-18 Maret 2012 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Sebanyak 10 calon memaparkan visi-misinya saat acara debat visi-misi di kantor KPSI.
Salah satu calon yang maju adalah La Nyalla. Pria yang tercatat sebagai anggota KPSI itu juga mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI 2012-2016.
Tak seperti calon-calon sebelumnya yang selalu mempresentasikan rencana kerjanya jika terpilih pada KLB, La Nyalla malah punya cara tersendiri. Menurutnya, visi-misinya sudah disampaikan calon-calon yang telah maju sebelumnya.
Ia sangat yakin keinginan calon-calon lainnya untuk mengubah sepakbola negeri sama sesuai dengan yang diinginkannya. Tapi, ia menegaskan 1 hal: memperbaiki PSSI yang sudah dihancurkan kelompok yang punya kepentingan pribadi.
La Nyalla memang dikenal sebagai sosok yang selalu bersuara lantang mengkritisi kinerja PSSI selama ini.
"Terpenting itu bukan visi-misi dari para calon, tapi bagaimana cara menjalankan aturan-aturan yang sudah dibuat jika telah terpilih. Saya ingin mengubah sepakbola Indonesia yang dirusak orang-orang yang tergabung dalam K-78," ujar La Nyalla.
Sejatinya, La Nyalla juga tercatat sebagai anggota K-78. Itu kumpulan orang-orang yang mendorong PSSI era kepemimpinan Nurdin 'NH' Halid mengelar KLB 9 Juli 2011 di Solo. Mereka juga yang mendukung hasil KLB Solo dan memilih Djohar Arifin Husin sebagai Ketua Umum PSSI menggantikan NH.
Karena it,u La Nyalla pun merasa berdosa atas blundernya saat itu. Ia merasa telah memilih dan mendukung pihak yang salah. Hasilnya, sepakbola di negeri ini malah makin kacau balau di bawah kepimpinan Djohar.
"Saya juga merasa berdosa atas pilihan saya pada saat itu karena saya tergabung dalam K-78. Sulit memang jika tak ada niat tulus memajukan sepakbola Indonesia. Sekarang saya tahu mereka (PSSI) tak ubahnya penipu," cetus La Nyalla.
La Nyalla memang sudah lama menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap beberapa keputusan PSSI yang melenceng. Ia kecewa karena hasil perjuangannya ternyata dimanfaatkan dan dijalankan melenceng jauh dari upaya memperbaiki sepakbola Indonesia.
Saking vokalnya, La Nyalla pun jadi orang pertama yang dipecat dari keanggotannya sebagai Exco PSSI pada 20 Desember 2011.
afu