Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menghimbau agar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tidak menabrak aturan FIFA dengan upayanya dalam mengambil alih PSSI.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, menyikapi sembilan keputusan KONI. Dalam poin keenam, disebutkan bahwa, "Jika rekonsiliasi antara PSSI dan KPSI tidak terselesaikan, KONI sebagai induk organisasi olahraga yang bertanggung jawab terhadap keberlangsungan pembinaan organisasi dan prestasi olahraga bola di Indonesia akan mengambil alih sementara kepengurusan olahraga sepak bola Indonesia hingga digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB), sebagaimana diatur dalam Statuta KONI Pasal 30 Ayat 9."
Djohar menyatakan, PSSI sangat menghormati anjuran KONI selama tidak bertentangan dengan ketentuan yang ada. Namun, KONI, lanjut Djohar, tidak boleh menabrak aturan PSSI dan FIFA.
"PSSI punya aturan. Bahkan, Presiden RI sudah menyampaikan bahwa campur tangan pemerintah dapat menyebabkan sanksi. Dengan adanya intervensi dari KONI, ini menunjukkan bahwa KONI tidak mengerti statuta. KONI seharusnya tidak boleh melakukan intervensi sebab FIFA tidak suka adanya intervensi," ungkap Djohar Arifin Husin , di Lapangan Buperta, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (15/3).
"KONI memiliki anggaran dasar. Namun, seharusnya tidak bertentangan dengan PSSI atau FIFA. Kami tidak menafikan anjuran KONI selama tidak bertentangan dengan ketentuan yang sah," lanjutnya (esa/dzi)
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, menyikapi sembilan keputusan KONI. Dalam poin keenam, disebutkan bahwa, "Jika rekonsiliasi antara PSSI dan KPSI tidak terselesaikan, KONI sebagai induk organisasi olahraga yang bertanggung jawab terhadap keberlangsungan pembinaan organisasi dan prestasi olahraga bola di Indonesia akan mengambil alih sementara kepengurusan olahraga sepak bola Indonesia hingga digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB), sebagaimana diatur dalam Statuta KONI Pasal 30 Ayat 9."
Djohar menyatakan, PSSI sangat menghormati anjuran KONI selama tidak bertentangan dengan ketentuan yang ada. Namun, KONI, lanjut Djohar, tidak boleh menabrak aturan PSSI dan FIFA.
"PSSI punya aturan. Bahkan, Presiden RI sudah menyampaikan bahwa campur tangan pemerintah dapat menyebabkan sanksi. Dengan adanya intervensi dari KONI, ini menunjukkan bahwa KONI tidak mengerti statuta. KONI seharusnya tidak boleh melakukan intervensi sebab FIFA tidak suka adanya intervensi," ungkap Djohar Arifin Husin , di Lapangan Buperta, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (15/3).
"KONI memiliki anggaran dasar. Namun, seharusnya tidak bertentangan dengan PSSI atau FIFA. Kami tidak menafikan anjuran KONI selama tidak bertentangan dengan ketentuan yang sah," lanjutnya (esa/dzi)