Penggunaan Power Thresher dalam Upaya Memperoleh Nilai Tambah Hasil Panen Padi Sawah ( Studi di Kel. Kebonagung Kec. Kaliwates Kab. ) … (PERT-99)

Saturday, April 19, 2008


Penelitian dilakukan di kelurahan Kebonagung kecamatan Kaliwates kabupaten Jember pada bulan November sampai dengan bulan Maret 2006. Penelitian ditujukan untuk mengetahui besarnya biaya, produksi, harga, penerimaan, pendapatan, keuntungan dan tingkat efisiensi dari dua kelompok yang kan dibandingkan. Kelompok yang dibandingkan adalah kelompok petani yang menggunakan power thresher pada saat proses perontokan gabah hasil panen selanjutnya disebut kelompok A. Kelompok yang lain adalah kelompok petani yang menggunakan cara banting (tradisional) dalam merontokkan gabah hasil panennya, selanjutnya disebut kelompok B. Pengambilan sampel secara random sebanyak 30 orang untuk kelompok A dan 30 orang untuk kelompok B. Setiap kelompok diukur tingkat kelayakan usahanya dan kemudian dibandingkan untuk mengetahui adakah perbedaan tingkat efisiensi antara kelompok A dengan kelompok B. Hasil penelitian menemukan fakta-fakta sebagai berikut : Untuk kelompok A per ha memerlukan biaya total Rp 5.505.660. Produksi yang dicapai 5.820,2 kg dengan harga Rp 1.800/kg sehingga besarnya penerimaan Rp 10.476.398. Pendapatan kotor sebesar Rp 6.738.273 dan keuntungan usaha sebesar Rp 4.970.739.

Kelayakan usaha diukur dengan nilai RCR (Revenue Cost Ratio), untuk kelompok A ditemukan sebesar RCR = 1,902, sehingga nilai ini mengindikasikan bahwa usahatani padi sawah dengan menggunakan power thresher saat perontokan gabah dapat dikatakan cukup layak. Untuk kelompok B per ha memerlukan biaya total Rp 5.629.350. Produksi yang dicapai 5.672,69 kg dengan harga Rp 1.750/kg sehingga besarnya penerimaan Rp 9.927.218. Pendapatan kotor sebesar Rp 6.062.295 dan keuntungan usaha sebesar Rp 4.297.866.

Kelayakan usaha diukur dengan nilai RCR (Revenue Cost Ratio), untuk kelompok B ditemukan sebesar RCR = 1,760 sehingga nilai inipun dianggap cukup layak. Meskipun demikian tingkat efisiensi usaha kelompok B lebih kecil dibanding dengan tingkat efisiensi kelompok A yang dapat mencapai 1,902. Analisis statistik menunjukkan bahwa dengan uji t ditemukan bahwa t hitung > t tabel (8,5025 > 2,045) dengan dk = 29 dan tingkat kesalahan 5% uji dua arah. Oleh karena itu Ho yang menyatakan tidak terdapat perbedaan tingkat efisiensi antara kelompok A dan tingkat efisiensi usahatani kelompok B ditolak. Artinya memang terdapat perbedaan tingkat efisiensi usaha di antara ke duanya secara signifikan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa power thresher dapat memberi kontribusi yang cukup berarti dalam rangka meningkatkan keuntungan usahatani padi sawah. Unsur-unsur yang mendukung peningkatan keuntungan adalah kecepatan proses perontokan dan pembersihan sehingga menghemat waktumri Lebih penting lagi power thresher terbukti dapat mengurangi kehilangan gabah saat perontokan dan mengurangi kerusakan (pecah) butir gabah sehingga petani memperoleh nilai tambah dalam usahataninya.



Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner